Minggu, 09 Oktober 2011

CARA BERPACARAN YANG SEHAT DAN POSITF

PENGANTAR

Bismillahirohmanirohi...

Buku yang ditangan anda saat ini merupakan pengalaman dan pengetahuan dari sejumlah pengalaman orang yang berpacaran. Dengan membaca buku ini, kami berharap agar pembaca mendapatkan inpirsasi untuk mejalani sebuah hubungan berpacaran melalui proses yang baik.

Perlu disadari, pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain, walaupun harus diakui penting, tetapi halain yang lebih penting lagi adalah merefleksikan apa yang sudah diketahui dan dialami oleh orang lain ke dalam diri kita, guna ditemukan format pemahaman yang bekerja

Mudah-mudahan buku kecil ini bisa bermanfaat bagi para pembaca di indonesia

Wasalam...

Sekampung, 06 oktober 2011

Maskur



CARA BERPACARAN YANG SEHAT DAN POSITF

semua orang dalam hidupanya dapat dipastikan pernah merasakan sebuah jatuh cinta, setiap orang jika sedang jatuh cinta tiada yang seindah selain memikirkanya dan tiada yang seindah selain membayangkan wajahnya, dunia terasa sempit karna di setiap sudut pasti ada bayangan wajahnya yang selalu hadir di hati, dan jika sedang jatuh cinta tiada optimis selain untuk mendapatkan cintanya.[1] Dan jika difikirkan jatuh cinta dan berpacarn itu lebih indah ketika kita sedang jatuh cinta karna berharap untuk memilikinya dan indahnya jika sudah berpacaran dengan dirinya. Namun ketika kita sudah memilikinya sepenuh hatinya akan ada berbagai hal dalam perjalan cinta, terkadang kita merasa bahwa banyak batasan-batasan yang harus dicegah selain tidak bisa bebas bergaul dengan orang lain selain diya karna sikap cemburu pacar kita yang mungkin terlalu menyayngi kita dan juga rasa kehawatiran pacaran pacar terhadap kita karna takut jika kita akan jatuh cinta dengan orang lain selain dirinya, karna kita hanya manusia yang biasa yang sewaktu-waktu dapat jatuh cinta dengan orang lain selain pacar kita. Maka sebab itu dalam berpacaran kita harus mempunyai komitment yang kuat antara lelaki dan perempuan yaitu dengan komitment “kita harus saling percaya dalam keadaan apapun” jika suatu hubungan sudah mengikrarkan kata-kata tersebut pasti akan banyak rasa curiga dan langgeng karna sudah ada suatu kepercayaan antara satu sama lainya, dan berharap akan keharmonisan dan keromantisan dalam hubungan tanpa ada banyak halangan, namun tidak bisa difungkiri bahwa kita hanya manusia biasa yang tak mempunyai kekuatan dalam menjalani hidup yang penuh dengan rintangan dan halangan khususnya dalam hubungan berpacaran, namun semua ini dapat kita rubah dengan bagaimana komitmen kita dalam menjalani sebuah hubungan, semua hal tidak dapat berubah dengan sendiri tanpa ada kesungguhan kita untuk merubah diri kita sendiri, dan tidak ada orang yang bisa menasehati kita sebijak diri kita sendiri.[2]

Faktor yang paling cendrung membuat hubungan kita terpecah atau dikatakan putus hubungan percintaan itu dikarnakan kurangnya rasa saling percaya, maka suatu hubungan harus mempunyai rasa saling percaya[3]. Dan jika kita menginginkan suatu hubungan yang simple atau sederhana tanpa ada rasa saling curiga antar satu sama lain kita harus meberikan suatu kebebasan kepada pasangan atau pacar kita agar diya bisa mengekpresikan dirinya dengan karakternya, dan yang paling penting kita harus memberikan suport kepada pacar kita, dan jangan membatasi langkahnya jika masih dalam jalan yang positif dan normal atau wajar, karna jika kita terlalu membatasi seorang pacar maka dia akan merasa jenuh dan bosan karna dia tidak bisa mengekprsikan dirinya dengan apa yang dia mau.

Jika kita berpacaran kita sudah berjanji untuk saling mencintai satu sama lain, maka pegang lah sebuah komitment itu dan jangan sampai kita mengingkari sebuah janji itu, kebanyakan putusnya suatu hubungan selain kurangnya rasa percaya antar satu sama lain juga dikarnakan karna kita pernah memberikan harapan yang indah namun harapan itu tak pernah diwujudkan atau tak pernah terwujud yang mungkin ada beberapa faktor yang membuatnya tak terwujud, maka dalam hal berpacaran jangan pernah kita meberikan harapan yang terlalu besar atu wah dalm istlahnya. Mungkin kita cukup memberikan hati kita sepenuhnya kepadanya dan kita juga harus meiliki hatinya sepenuhnya bukan jiwanya, karna jika kita memiliki jiwanya berarti kita tidak mencinatai dia sepenuh hatinya, karna sebuah cinta tidak dipandang dari fisiknya belaka namun hati dan karakteristiknya, namun jika kita mencintai sesorang dengan cendrung karna fisiknya itu hanya akan mebuat naafsu belaka yang akan menjerumskan kita kedalam jurang penyesalan yang tak akan ada habisnya. Maka kita harus berhati-hati dalam menjalankan sebuah hubungan jangan sampai kita terjerumus kedalam jurang negatif, maka diharapkan suatu hubungan berpacaran hanya memiliki hatinya bukan memiliki jiwanya. Jika kita meiliki hatinya maka kita akan berpikir bahwa dia bukan siapa-siapa kita, dia hanyalah orang yang sepesial didalam hati kita yang selalu memberikan perhatianya, suport, inpirasi baru, dan motivasi-motivasi dalam menjani hidup. Namun jika kita merasa memiliki jiwanya atau raganya itu adalah konsep yang sangat salah bagi saya karna itu hanyalah persepsi bagi orang yang sudah menikah atau orang yang sudah dihalalkan untuk berhubungan intim, jadi kalimat tersebut tidak bisa kita jadikan pedoman dalam mejalani hubungan berpacarn, jika kita mengunakan pedoman tersebut kita pasti akan terjerumus kedalam jurang negatif itu dan hindarilah itu jangan sampai kita terjerumus kedalamya.

Apabila kita sungguh mencintai hatinya kita tidak akan merasa khawatir apabila kita jauh denganya, dan seperti orang bijak mengatakan jauh dimata namun dekat dihati.[4] Seseorang yang sudah mepunyai pemikiran yang positive atau dewasa tentang menjalani sebuah hubungan berpacaran mereka tidak akan memaksakan dirinya untuk selalu berdua denganya karna itu hanya membuang waktu yang sia-sia, mungkin mereka bertemu hanya jika ada sesuatu yang penting saja karna semakin jarangya kita bertemu akan ada sebuah rasa rindu yang dalam terhadap pacarkita, dan itu akan menjadi sebuah pertemuan yang sangat spesial. Sangat berbeda jika kita menjalani sebuah hubungan yang selalu ingin berdua denganya selain itu hanya menyita waktu kita untuk bekerja dan juga mungkin sekolah ataupun belajar dan itu sangat merugikan, dan juga ada efect jika kita berpacaran selalu berdua sering jalan berdua itu akan banyak menimbulkan efect negative seperti fitnah juga dapat menjadi gunjingan orang yang ada disekitar kita, walaupun kita sesungguhnya tidak melakukan hal yang tidak sepantasnya atau tidak pantas untuk kategori orang yang sedang berpacaran, namun yang namanya pendapat orang lain pasti ada Pro dan Kontra itu yang tidak bisa dipisahkan.

Apabila kita sering berduaan tanpa ada orang ketiga selain akan menimbulkan fitnah itu juga sangat dilarang oleh agama terutama Agama Islam yang disebut Kholwat (antara laki-laki dan perempuan berduaan ditempat yang sepi dan orang ketiganya adalah setan). keterangan tersebut sangat benar karna apbila kita berduaan pasti bisikan halus akan membuat iman kita lemah dan pasti akan perbuat sesuatu yang diluar batas orang berpacaran, jadi hindarilah hal itu.

Bersunggu-sungguhlah dalam menjalani suatu hubungan dan jangan pernah bermain-main dengan kata-kata cinta-cinta belaka. Namun pada saat sekarang berpacaran diartikan sebagai hiburan untuk menyemangati hidup agar kita tidak jenuh dengan dengan waktu kosong dalam sehari-hari kita. Namun sesungguhnya berpacaran itu adalah masa kita sebelum menikah atau sering juga disebut dengan Ta’arufan (dimana mereka saling mengenal antar satu samam lain). Bukan tidak boleh bagi saya orang berpacaran namun bagaimana mereka menjalani sebuah proses berpacaran yang dimana berpacaran itu sangat menaggung resiko yang berat untuk menjaga suatu hubungan itu. Dan saya pun setuju akan pendapat tentang berpacaran sebelum menikah karna selain untuk saling mengetahui karakteristik pasangan kita juga bisa tau bagaimana kondisi yang sesungguhnya dalam kehidupanya, namun jika kita berpacaran sebelum menikah itu sangat beresiko dalam menjaga hubungan yang baik. Dan saya juga sangat setuju akan pendapat berpacaran setelah menikan karna jika kita berpacaran setelah menikah itu akan merasakan sebuah keharmonisan yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, namun kelemahan jika kita berpacaran setelah menikah kita tidak tau sebelumnya bagaimana sifatnya, biasanya ini dilakukan oleh orang tua yang cendrung menjodohkan anaknya atau juga kita sering denger dengan kisah Siti Nurbaya, namun jika kita mengunakan teori ini pada masa sekarang akan jarang kita temukan karna pengaruh budaya asing yang telah masuk ke budaya kita. Contohnya pada jaman sekarang anak di usia remaja jarang sekali yang tidak mengetahui hal berpacaran, walaupun hanya cinta monyet. Sebenarnya cinta monyet itu sangat berbahaya bagi anak di usia remaja, mengapa diartikan cinta monyet karna rasa ingin tahunya yang besar atau sikap rasa penasaran maka dinamakan cinta monyet. Sebenarnya semua ini bagaimana cara kita membawa diri kita dalam menjalani sebuah hubungan.

Jika kita melihat di jaman sekarang bukan hanya orang dewasa yang berpacaran namun lebih banyak para remaja yang masih dalam masa pubertas atau masih duduk dibangku sekolah, mereka mempunyai alasan berpacaran itu sebagai penyemangat diwaktu sekolah agar tidak sering bolos karna jika bolos sekolah tidak akan bertemu dengan do’inya atau pacarnya dan itu sangat disayangkan bagi mereka , namun ada pula yang berpendapat bahwa berpacaran diwaktu kita masih sekolah itu hanya akan menambah masalah atau membuat sibuk yang tak ada artinya (hanya sia-sia) seperti harus jalan-jalan menelpon ataupun di telpon ketika kita sedang belajar dan itu sangat membuat waktu kita terbuang sia-sia, walaupun itu sesungguhnya tidak perlu dilakukan karna mungkin besok diwaktu sekolah dapat bertemu langsung, sesungguhnya orang yang suka berbica dibalik layar atau lewat handphone itu bukan kalimat yang asli yang diucapkan, karna akan sangat berbeda ketika kita bertemu langsung dengan kita mentelpon, mungkin karna keaadaan yang berbeda, jika kita bertemu langsung akan ada rasa nerves ataupun grogi yang disebabkan oleh rasa cinta yang ada didalam hati, namun jika berbicara lewat sebuah handphone kita akan merasa bebas berbicara tanpa ada sebuah halangan atau rasa nerves, dan jika berbicara lewat telpon kita dapat sambi makan atau pun melakukan pekerjaan yang lainya, yang sebetulnya iu tidak pantas kita lakukan sama saja tidak menghargai dengan orang yang sedang kita ajak bicara, namun hal itu sekarng sangat lazim dilakukan.

Dapat kita tarikkesimpulan dari sini adalah bagaimana kita menjalani sebuah hubungan yang harus saling memberi kepercayaan yang utuh terhadap pasangan kita. Dan juga bagaimana kitta menjaga diri kita agar tidakterjerumus kedalam hal yang negatif.



[1] Maskur_mc : cara berpacaran yang sehat dan psitv.

[2] Kumpulan kata-kata bijak

[3] Maskur_mc : cara berpacaran yang sehat dan positif

[4] Kata-kata bijak mengatakan


Selasa, 26 Juli 2011

HARAPAN

ini adalah sebuah awal dari perjalanan hidup yag sudah saya lewati, semoga hari selanjutnya akan terus lebih baik dari hari- hari kemarin.
dengan komitmen : masa lalu adalah sejarah, masa kini adalah masa yang nyata, masa depan adalah harapan.


by : maskur